Adsorpsi atau penyerapan adalah pembentukan
lapisan gas pada permukaan padatan atau kadang-kadang cairan. Dalam proses
adsorpsi ada zat yang terserap pada suatu permukaan zat lain yang disebut
adsorbat, sedangkan zat yang permukaannya dapat menyerap zat lain disebut
adsorben. Adsorpsi atau penyerapan berbeda dengan absorpsi atau penyerapan,
sebab pada proses absorpsi zat yang terserap menembus ke dalam zat penyerap.
Secara kimia absorpsi adalah masuknya gas ke dalam padatan atau lareutan, atau
masuknya cairan ke dalam padatan. Sedangkan secara fisika, absorpsi adalah
perubahan energi radiasi elektromagnetik, bunyi, berkas partikel, dan lain-lain
ke dalam bentuk energi lain jika dilewatkan pada suatu medium. Bila foton diserap
akan terjadi suatu peralihan ke keadan tereksitasi (Daintith, 1994).
Molekul dan atom dapat menempel pada
permukaan dengan dua cara. Dalam fisisorpsi (kependekan dari adsorpsi fisika),
terdapat interaksi van der Waals antar adsorpat dan substrat. Antaraksi van der
Waals mempunyai jarak jauh, tetapi lemah, dan energi yang dilepaskan jika
partikel terfisiorpsi mempunyai orde besaran yang sama dengan entalpi
kondensasi. Kuantitas energi sekecil ini dapat diadsorpsi sebagai vibrasi kisi
dan dihilangkan sebagai gerakan termal. Molekul yang melambung pada permukaan
seperti batuan itu akan kehilangan energinya perlahan-lahan dan akhirnya
teradsorpsi padapermukaan itu, dalam proses yang disebut akomodasi. Entalpi
fisorpsi dapat diukur dengan mencatat kenaikan temperatur sampel dengan
kapasitas kalor yang diketahui, dan nilai khasnya berada di sekitar 20 kJ mol-1.
Perubahan entalpi yang kecil ini tidak cukup untuk menghasilkan pemutusan
ikatan, sehingga molekul yang terfisisorpsi tetap mempertahankan identitasnya,
walaupun molekul itu dapat terdistorsi dengan adanya penukaran (Atkins, 1997).
Reaksi heterogen yang penting adalah reaksi
pada permukaan katalisator, seperti:
a. Proses kontak pada pembuatan H2SO4
b. Proses Haber pada pembuatan NH3
c. Oksidasi NH3 pada pembuatan HNO3
d. Pembuatan metanol, dan sebagainya
Katalis heterogen biasanya bergantung
sekurang-kurangnya pada satu reaktan yang teradsorpsi dan dimodifikasi menjadi
bentuk yang dapat langsung bereaksi. Seringkali modifikasi ini berupa
fragmentasi molekul reaktan. Reaksi pada proses tersebut terjadi pada permukaan
katalisator (Sukardjo, 1985).
Tingkat penutupan permukaan biasanya
dinyatakan sebagai penututpan terfraksi (θ)
Laju adsorpsi θ merupakan laju perubahan
penutupan permukaan, dan dapat ditentukan dengan mengamati perubahan penutupan
yang terfraksi terhadap waktu (Atkins,1997).
Diantara teknik utama untuk mengukur θ,adalah
metode aliran. Dalam metode ini, sampelitu sendiri sebagai pompa, karena
adsorpsi menghilangkan partikel dari gas. Oleh karena itu, salah satu teknik
yang bisa digunakan adalah memonitori laju aliran gas yang masuk dan keluar
sistem, dimana selisihnya merupakan laju pengambilan gas oleh sampel. Integrasi
laju ini menghasilkan penutupan terfraksi pada setiap tahap. Dalam desorpsi kilat,
sampel kita tiba-tiba dipanaskan (dengan listrik) dan kenaikan tekanan yang
ditimbulkannya ditafsirkan berkenaan dengan kuantitas yang asalnya terdapat
pada sampel. Penafsiran ini dapat dikelirukan dengan desorpsi senyawa (Atkins,
1997).
Adsorpsi adalah pengumpulan zat terlarut
dipermukaan media dan merupakan jenis adhesi yang terjadi pada zat padat atau
cair yang kontak dengan zat-zat lainnya. Ada sejumlah hal yang mempengaruhi
efektifitas adsorpsi yakni salah satunya adalah jenis adsorban. Salah satu
adsorban yang yang biasa diterapkan dalam pengolahan air minum adalah karbon
aktif. Arang ini digunakan untuk menghilangkan bau, warna dan rasa air termasuk
logam-logam ion berat (Cahyana, 2009).
Karbon aktif, atau sering juga disebut sebagai arang aktif,
adalah suatu jenis karbon yang memiliki luas permukaan yang sangat besar. Hal
ini bisa dicapai dengan mengaktifkan karbon atau arang tersebut, hanya dengan
satu gram karbon aktif, akan didapatkan suatu material yang memiliki permukaan
sebesar 500m2. Biasanya pengaktifan hanya bertujuan untuk
memperbesar luas permukaan saja, namun beberapa usaha juga berkaitan dengan
meningkatkan kemampuan adsorpsi karbon aktif itu sendiri (Anonim,
2009).
Anonim, 2009, Karbon Aktif (online), http://www.id.wikipedia.org, diakses 1
Mei 2009, pukul 8.30 WITA.
Atkins, P. W., 1994, Kimia Fisika, Erlangga,
Jakarta.
Cahyana, G. H., Adsorpsi Karbon Aktif (online), http://gedehace.blogspot.com, diaksese 1
Mei 2009,pukul 8.30 WITA.
Dainith, J., 1994, Kamus Lengkap Kimia,
Erlangga, Jakarta.
Sukardjo., 1985, Kimia
Fisika, Bina Aksara, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar